KODE Dfp 1 Proposal Ternak Domba | Proposal-Materi-hanyausaha

Proposal Ternak Domba

KODE 200x200
KODE 336x320 atau in artikel


I.          PENDAHULUAN
PROFIL KElOMPOK TERNAKITA SALUYU

Alamat                                 : Kp. Nunuk, Desa Dayeuh Kolot, Kec Sagalaherang, Kab Subang

Pada awal pembentukan, kelompok Ternak Kita SALUYU hanya terdiri dari 10 orang yang biasa disebut mitra dengan jumlah Domba 25 ekor bakalan (penggemukan). Sebagian besar mitra sudah biasa beternak, karena beternak adalah usaha pokok mereka. Lokasi mitra dalam kelompok tersebar di 3 Kampung ; yaitu Kampung Cimuja, Kampung Nunuk dan Kampung Bojong rangkas
Periode kedua, tahun 2008, jumlah mitra yang terdapat dalam Kelompok SALUYU   sebanyak 29 orang, jumlah Domba 208 ekor dengan program pembibitan. Dana bergulir dan pembinaan kelompok selama ini diperoleh  dari Dompet Dhuafa Bandung. Setelah terjadi penjualan, saat ini kelompok TERNAKITA SALUYU memiliki Domba 104 ekor, Sapi 7 ekor, yang tersebar di 5 Kampung, di 3 desa, dan 2 kecamatan (Sagalaherang dan Cikujang) di Kabupaten Subang dengan jumlah anggota 62 orang.
Di setiap kampung terdapat perwakilan ketua yang menginduk ke ketua pusat yang ada di Kampung Cimuja. Aktifitas perguliran dana dan strategi pengembangan ternak diserahkan kepada masing – masing ketua perwakilan, tentunya dibawah koordinasi ketua pusat dan SOP/Aturan peternakan dari Dompet Dhuafa Bandung. Silaturahmi dan pelatihan peternakan sebulan sekali diadakan oleh penanggungjawab program dari DDB.
Pemasaran Domba selama ini berjalan dengan lancar karena didukung oleh program akikah dari DDB yang setiap bulan sekitar lima ekor. Disamping itu mitra juga sudah terbiasa berhubungan dengan bandar Domba yang ada dilingkungan sekitarnya untuk mempermudah pemasaran.
Keberadaan sebuah kandang yang  tepusat merupakan suatu kebutuhan bagi kelompok ternak SALUYU, maka dengan semangat dan keinginan yang tinggi untuk maju,  mitra SALUYU membuat suatu kandang sentral yang berfungsi sebagai : tempat penangkaran ternak, tempat seleksi kualitas ternak, karantina ternak yang sakit dan sentra penelitian ternak. Sedangkan tujuan dibuatnya adalah untuk mengantisipasi masalah ternak, nama tempat tersebut adalah Wisma ternak  terdiri dari 60 kamar untuk pejantan dan bisa juga dialih fungsikan sebagai tempat untuk pembibitan serta 7 kamar untuk Sapi.





KEGIATAN MITRA KELOMPOK TERNAKITA SALUYU








II.       ANALISIS SWOT KELOMPOK TERNAKITA SALUYU

Internal
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
SDM








SDA



Daya Dukung Wilayah



Kelembagaan



Kebijakan Pemerintah
1.      Tingkat Pengalaman beternak yang tinggi
2.      Motivasi beternak tinggi
3.      Motivasi berkelompok yang tinggi
4.      Jumlah tenaga kerja yang banyak




1.      Lahan pertanian luas
2.      HMT (hijauan makanan ternak) banyak tersedia

1.      Lokasi kelompok  TERNAKITA SALUYU dekat dengan pasar ternak Sagalaherang Subang.
2.      Iklim sesuai dengan habitat ternak Domba






1.      Adanya Program Swasembada daging 2010
2.      Wilayah pengembangan untuk VBC (Village Breeding Center)
3.      Pihak desa sepakat untuk mengembangkan perekonomian desa dengan adanya kelompok ternak
1.      Tingkat pendidikan peternak rendah
2.      Jumlah modal yang dimiliki sedikit tidak sebanding dengan kemauan warga untuk bergabung dengan kelompok ternak
3.      Pemeliharaan ternak masih skala kecil dan tradisional














1.      Sebagian besar belum berpengalaman dengan kelompok tani-ternak

Eksternal
Peluang (O)
Ancaman (T)
Potensi Pasar






Transportasi
Penyakit
1.      Tingkat pemotongan ternak tinggi saat Idul Adha di desa Dyeuhkolot (sekitar 500 ekor Th 2008)
2.      Kelompok sudah dikenal oleh Bandar Domba disekitar Sagalaherang
3.      Pesanan Akikah cukup tinggi tiap bulnya dari DDB atau dari individu relasi kelompok








1.      Belum memiliki kendaraan kelompok
1.      Adanya penyakit cacingan






III.       MAKSUD dan TUJUAN
Dari matrik SWOT diatas maka kami bermaksud untuk mengembangkan kelompok ternak ini menjadi lebih besar dari sekarang. Alternatif pengembangan usaha pembibitan ternak domba Kelompok TERNAKITA SALUYU terdiri dari 4 bagian berdasarkan unsur kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan adlah sebagai berikut :

1.      Strategi berdasarkan unsur peluang dan kekuatan (SO Strategi)
2.      Strategi berdasarkan unsur peluang dan kelemahan (WO Strategi)
3.      Strategi berdasarkan unsur peluang dan ancaman (OT Strategi)
4.      Strategi berdasarkan unsur ancaman dan kelemahan (WT Strategi)

Alternatif strategi tersebut adalah sebagai berikut :
1.      SO terdiri dari :
a.       Optimalisai produktivitas ternak Domba dengan pembibitan (VBC)
b.      Peningkatan pelayanan kelembagaan pendukung usaha ternak Domba
c.       Mendirikan Wisma Ternak Domba pada masing-masing wilayah cabang
2.      WO strategi terdiri dari :
a.       Membiasakan mitra untuk berdagang ternaknya langsung kepasar
b.      Melakukan kemitraan dengan pihak yang mempunyai banyak modal termasuk pemerintah
c.       Perbaikan pola usaha ternak dengan recording
3.      OT strategi terdiri dari:
a.       Peningkatan intensitas pertemuan dan pelatihan mitra pada masing-masing wilayah cabang untuk membiasakan berorganisasi
b.      Pembelian sarana transportasi untuk  kelompok
c.       Kerjasama dengan mantri hewan setempat
d.      Penggunaan bibit unggul
e.       Peningkatan teknologi beternak
4.      WT strategi terdiri dari :
a.       Peningkatan pendapatan dengan penambahan skala usaha mitra
b.      Membangun relasi investasi dan pemasaran ternak kelompok
IV.       PROGRAM KEMITRAAN PENGEMBANGAN TERNAK DOMBA
Program ini dilakukan melalui prakarsa Dompet Dhuafa Bandung bekerja sama dengan kelompok TERNAKITA SALUYU. Dompet Dhuafa Bandung bertindak sebagai pembina yang juga sebagai fasilitaor. Sementara Peternak atau kelompok ternak bertindak sebagai pengelola peternakan domba dalam jangka waktu tertentu dan berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama. Sedangkan proposal ini ditujukan kepada pihak yang akan memberikan bantuan kepada kelompok TERNAKITA SALUYU baik individu, perusahaan atau pemerintah
V.        SISTEM MUDHOROBAH (bagi hasil)






































 






































VI.       SISTEM MONITORING DAN EVALUASI


















VII.    SISTEM PENGELOLAAN
           Dalam kelompok TERNAKITA SALUYU, terdiri dari 62 orang yang dibekali Domba sebanyak 5 ekor Domba per anggota. Terdiri dari 1 ekor jantan bakalan dan 4 ekor betina, sedangkan 10 ekor pejantan pamacek adalah asset kelompok di kandangkan di WISMA TERNAK. Perkembangan perguliran Domba akan diproyeksikan dalam jangka waktu tiga tahun.
           Proses perguliran dilakukan melalui suatu kelompok yang telah dibekali dengan pendidikan dan pelatihan. Seleksi kelompok atas dasar survey sebelumnya, dengan kriteria Dhuafa, amanah, mempunyai kemauan dan kemampuan beternak serta bertanggungjawab.
           Jangka waktu satu pola perguliran bantuan ternak Domba adalah 3 tahun (36 bulan) dimana ternak Domba yang diberikan pada satu kelompok merupakan Domba yang sudah siap untuk kawin. Domba jantan minimal sudah berumur 18 bulan untuk pamacek dan umur 8 bulan untuk bakalan. Perguliran disesuaiakan dengan masa reproduksi Domba betina, dimana dalam 24 bulan saja dapat melahirkan 3 kali dengan jumlah anakan 1-3 ekor untuk sekali melahirkan. Sedangkan reinvestasi Domba bakalan dapat berjalan dua kali dengan penambahan 20% keuntungan.
·        Pola perguliran dalam satu kelompok (62 ekor bakalan,  248 ekor betina dan 10 pejantan)
Selama 8 bulan pertama dari 248 ekor betina akan melahirkan minimal 298 ekor anakan dengan asumsi koefisiensi kelahiran 1.2, peluang kelahiran 50% jantan dan 50% betina serta mortalitas anak 10%. Pada delapan bulan kedua 248 ekor melahirkan lagi 298 ekor dan Domba produktif betina menjadi 596 ekor. Dan seterusnya, ada dalam proyeksi.










VIII.    RENCANA PEMBIAYAAN 
Berikut ini secara global perhitungan rencana Modal awal yang dikeluarkan, dengan asumsi :
·        Tahap 1 dan 2 persiapan pembuatan proposal, obat-obatan ternak, Monitoring sejumlah Rp. 1.850.000
·        Tahap 3, beli 100 ekor indukan @ Rp 600.000 serta 5 pejantan dewasa Rp 1.000.000,  Total Rp. 65.000.000
·        Tahap 4, beli 148 ekor indukan @ Rp. 600.000 serta 5 pejantan dewasa Rp. 1000.000 total Rp. 93.800.000
·        Tahap 5 & 6, beli 62 ekor bakalan @ Rp 600.000, Total Rp. 37.200.000
·        Tidak menggunakan pakan tambahan dari luar daerah. Mengutamakan vegetasi lingkungan yang melimpah di daerah beternak yang dapat digunakan sebagai bahan pakan.
·        Biaya operasional dan pembelian tahap selanjutnya mengikuti hasil penjualan tahap sebelumnya untuk pembelian bakalan. Sedangkan untuk pembibitan akan terus berlangsung.
·        * Proyeksi Populasi, Cash Flow, Proyeksi Laba Rugi terlampir *










Tabel 1. Rincian Pembelian Ternak Domba dan dana kegiatan kelompok untuk awal perguliran 3 tahun
Spesifikasi Domba
Q
Harga per ekor (Rp)
Jumlah (Rp)
Betina Induk 
248
600,000
148,800,000
Pejantan Dewasa
10
1.000,000
10,000,000
Bakalan jantan
62
600,000
37,200,000
Transport dan Operasional sekretariat
36

5,950,000
Monitoring dan Evaluasi


4,500,000
Pelatihan mitra peternak


3,000,000
Obat ternak


2,250,000
Dokumentasi dan pelaporan


3,800,000
TOTAL


215,500,000


IX.       Penutup
 Demikianlah proposal program ini, semoga dapat memberi gambaran umum program pengembangan ternak Kelompok TERNAKITA SALUYU Kemitraan dengan  Dompet Dhuafa Bandung. Semoga dapat menunjukkan bahwa program pengembangan peternakan ini disamping dapat memberdayakan kaum dhuafa juga secara ekonomi memiliki prospek yang menguntungkan. Akhirnya semoga Allah SWT selalu melimpahkan petunjuk dan rahmatNya kepada kita, sehingga rencana ini dapat terealisasi dengan sukses dan semoga langkah ini menjadi amal soleh di sisiNya. Amiin.





Kode 300 x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
Kode DFP2
Kode DFP2