KODE Dfp 1 Proposal Lele Krispi | Proposal-Materi-hanyausaha

Proposal Lele Krispi

KODE 200x200
KODE 336x320 atau in artikel

KELOMPOK PETERNAKAN
MADANI
Kampung Lapang, Desa Cipada, Kecamatan Cikalong wetan,
 Kabupaten Bandung Barat


PROPOSAL PENGEMBANGAN
KELOMPOK PETERNAKAN
LELE SANGKURIANG
MENJADI USAHA KECIL DAN MENENGAH
LELE KRISPI TULANG LUNAK



Dibuat oleh : Hendrayana. SPt
Tlp : 08172361541 & 081337478189
2010



PENGAJUAN HIBAH MODAL KERJA
 USAHA RAKYAT KECIL
(U.R.K)
UNTUK PENGEMBANGAN USAHA
USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
(U.M.K.M)

1.  PENDAHULUAN
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu bentuk alternatif strategi untuk mendukung pengembangan perekonomian masyarakat dhuafa/miskin di pedesaan. Peranan UMKM terhadap pemerataan dan kesempatan kerja bagi masyarakat terbukti dapat membantu Pemerintah dalam mensukseskan program pengentasan kemiskinan dan menekan angka pengangguran. Selain menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, usaha mikro kecil dan menengah terbukti tahan menghadapi krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia.
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai bagian integral dunia usaha merupakan kegiatan ekonomi rakyat mempunyai kedudukan, potensi dan peran yang strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin berimbang berdasarkan ekonomi syariah.
Program Hibah Modal Kerja Usaha Rakyat Kecil pada masyarakat miskin pedesaan diharapkan dapat membantu usaha mikro kecil dan menengah sehingga lebih diberdayakan dalam memanfaatkan peluang usaha dan menjawab tantangan perkembangan ekonomi dimasa yang akan datang. Untuk itu dukungan permodalan yang memadai akan mendorong usaha kecil dan menengah terus tumbuh dan berkembang.

2.  LATAR BELAKANG
Perubahan gaya hidup menjadi faktor pemicu terjadinya perubahan pada konsumsi. Dengan semakin bertambahnya waktu kerja, masyarakat semakin bertambah sibuk sehingga mendorong pemilihan makanan dengan penyajian lebih praktis, menyehatkan tetapi beragam. Atas dasar pemikiran tersebut Kelompok Ternak MADANI yang bergerak di bidang peternakan Lele Sangkuriang mulai memberikan nilai tambah produksi dengan pengolahan pasca panen. Melihat potensi yang ada sebagai peluang usaha yang perpekstif, mampu tumbuh dan berkembang.
Kelompok Madani yang berada di Desa Ciapada, Kecamatan Cikalong wetan, Kabupaten Bandung melalui program pemberdayaan masyarakay dhuafa sudah sejak awal tahun 2010 membudidayakan Lele Sangkuriang dan sudah berhasil beberapa kali panen. Akan tetapi produk yang hanya berupa lele hidup tidak banyak di serap oleh pasar, karena permintaan pasar berbeda dengan jumlah panen yang berlimpah dan ukuran permintaan yang tidak sama dengan ukuran saat panen. Untuk menyiasati hal tersebut dibutuhkan usaha untuk memberikan nilai tambah bagi produk dan membuka peluang usaha baru, tanpa meinggalkan aspek pendidikan dan pemberdayaan kepada masyarakat.
Lele sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat umum di Indonesia, kebanyakan dikenal dengan masakan Pecel Lele. Makanan ini mampu meraih konsumen dari seluruh strata social, strata umur dan pendidikan, dll. Produk olahan lele saat ini masih sangat minim variasi, padahal produk ini jika di beri sentuhan pengolahan yang kreatif dan variatif tentu saja akan menyajikan banyak pilihan kepada konsumen.
Salah satu makanan yang menjawab tuntutan masyarakat tersebut adalah produk olahan lele krispi tulang lunak. Prospek produk akan semakin terbuka untuk berbagai strata lapisan masyarakat.
Produksi Lele Sangkuriang kelompok MADANI dan rekan saat ini pemasarannya menyebar hampir di seluruh wilayah Propinsi jawa barat dan jabodetabek. Hasil peternakan Lele Sangkuriang terus menerus diminati oleh berbagai lapisan masyarakat Atas ke bawah. Karena tuntutan pasar yang begitu besar  terhadap hasil olahan Lele Sangkuriang maka dengan sendirinya  mendorong peningkatan produksi yang sangat signifikan.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang begitu besar, maka rencana produksi pengolahan pasca panen akan mulai dilaksanakan.Oleh sebab itu, saat ini kebutuhan tambahan modal kerja sangat diperlukan.

3.  KEGIATAN USAHA
Gambaran umum kegiatan usaha saat ini dilakukan melalui mekanisme pemberdayaan masyarakat
a.   Kolam Kelompok MADANI
Jenis Produksi                        :Lele Sangkuriang
Jumlah Kolam                        :24 buah
Kapasitas Produksi                  :2 ton per bulan
Jumlah Anggota kelompok       :15 Orang
Ketua Kelompok                      :Tatang Ramdani
Fasilitator Kelompok               :Hendrayana, SPt
Alamat/Domisili kelompok        :Kampung Lapang, Ds Cipada, Kec    Cikalong Wetan, Kab Bandung Barat
Pemasaran dilakukan dengan dua sistem yaitu sistem Agen/pengepul/bandar di masing-masing wilayah Kabupaten/Kota dan sistem Sales yang memasarkan langsung ke pengecer atau konsumen.

4.  RENCANA PENGEMBANGAN
Melalui program pemberdayaan masyarakat kecil kita merencanakan suatu perubahan besar dalam aspek ekonomi bagi anggota kelompok khusunya dan masyarakat sekitar desa pada umumnya. Peternakan ikan Lele Sangkuriang yang sekarang dikembangkan akan dipoles lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah terhadap produk dan mengatasi masalah pemasaran.
Pengembangan usaha kecil dalam menciptakan produk baru akan mulai di buat dengan membuka 5 gerai penjualan Lele  krispi dan pembuatan koperasi Lele Sangkuriang sebagai penampung hasil dan mensatabilkan harga ditingkat peternak.
KEBUTUHAN MODAL KERJA
Dengan mempertimbangkan kondisi produksi yang cukup baik dan permintaan pasar yang terus menerus meningkat, maka Kelompok Ternak MADANI Lele Sangkurinang akan mengembangkan wilayah pemasaran untuk tahun 2011 – 2012.
Untuk mewujudkan rencana pengembangan tersebut kami sangat berharap dapat bermitra dengan donatur dalam hal ini hibah modal kerja.
Adapun modal kerja yang kami butuhkan untuk rencana pengembangan usaha tersebut adalah sebesar Rp. 142.200.000 (seratus enam juta dua ratus  ribu rupiah).
Dengan penambahan modal tersebut maka target pemasaran hasil produksi Peternakan Ikan Lele Sangkuriang produksi Tahun 2011 – 2012 akan ditingkatkan 100% dari produksi saat ini dengan penambahan kelembagaan pemasaran Lele Crispi tulang lunak sebanyak 5 gerai dan penjualan rata-rata 25 kg per hari, kami yakin kelompok usaha kecil dan menengah kami dapat melaksanakan rencana pengembangan tersebut dengan baik dan target pendapatan rata-rata per bulan sebesar Rp 24.000.000 (Dua puluh empat juta rupiah).


4.1.  RENCANA PEMBIAYAAN
Kebutuhan modal kerja sebagaimana tersebut diatas, akan dipergunakan sebagai berikut :
RENCANA PEMBIAYAAN
BARANG
JUMLAH
SATUAN
BIAYA
GEROBAK
5
Unit
10.000.000
ALAT PRESTO
2
Unit
20.000.000
ALAT MASAK
5
Unit
  5.000.000
DIESEL KUBOTA “8 pk”
1
Unit
  6.500.000
KERTAS BUNGKUS
1.000
Pcs
  1.000.000
FREEZER
1
Unit
  1.500.000
SEWA TEMPAT
1
Rumah
  2.000.000
SEWA LOKASI
5
Halaman
  2.000.000
SERAGAM ANGGOTA
20
Pcs
     500.000
SEPEDA MOTOR RODA TIGA
1
Unit
28.000.000
SUB TOTAL  ALAT PRODUKSI
75.500.000
BREAD CUMP
50
Bal
25.000.000
SOYA PROTEIN
100
Kg
10.000.000
BETTER MIX
50
Liter
  1.500.000
MINYAK
100
Liter
  1.500.000
BUMBU
100
Pack
  1.000.000
TELUR
100
Kg
  1.200.000
GARAM
100
Pack
     500.000
LELE SANGKURIANG
3000
Kg
36.000.000
SUB TOTAL BAHAN BAKU
76.700.000
TOTAL MODAL
142.200.000

4.2        PENETAPAN HARGA
Penetapan harga jual berdasarkan pada harga jual Ayam krispi yang saat ini ada di pasaran.  Lele Krispi tulang lunak yang di produksi akan dijual dengan harga pasaran Rp. 4.000 (empat ribu rupiah).
4.3        PENDAPATAN KELOMPOK
Pendapatan rata-rata dalam setiap bulan adalah :
Ø                 Total produksi per hari x 30 hari x Rp. 4.000
=> 200 x 30 hari x Rp. 4.000                             = Rp. 24.000.000
     Penggunaan penerimaan bulanan Kelompok                
Sub Biaya Manajemen                                          = Rp.   6.000.000
Ø         Sub Biaya upah anggota                                       = Rp. 14.000.000
Total Biaya                                                         = Rp. 20.000.000
Sisa kas untuk keperluan Kelompok                        = Rp. 4.000.000
Dengan tingkat pendapatan rata-rata per bulan sebesar tersebut diatas, maka dapat diprediksikan pertumbuhan usaha kelompok bisa meningkatkan pendapatan anggota, sehingga memungkinkan kelompok usaha ini bisa stabil dan berkembang.
Sedangkan Modal Hibah akan menjadi dana abadi kelompok dan digunakan unutk perguliran usaha kelompok.

5.  PENUTUP
Demikian proposal ini disusun dengan sebenarnya dan hal-hal yang belum dimuat di dalam proposal ini dapat dilengkapi lebih lanjut dan / atau dapat dilihat langsung pada kondisi fisik usaha yang saat ini sedang berjalan.
Dengan mengedepankan prinsip “Kemitraan yang saling menguntungkan”,  kami sangat berharap kiranya Donatur dapat merealisasikan permohonan hibah modal kerja ini dan untuk selanjutnya kami menunggu petunjuk lebih lanjut.

Bandung Barat, 31 Desember 2010



          TATANG RAMDANI                                                              HENDRAYANA
Ketua Kelompok Ternak MADANI                                            MANAGER KELOMPOK


DOKUMENTASI PETERNAKAN LELE SANGKURIANG KELOMPOK MADANI






Kode 300 x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
Kode DFP2
Kode DFP2