PROPOSAL AJUAN PEMBUATAN
LAHAN PERCOBAAN SEMILAPANG (NET HOUSE)
DI DESA CIJERUK KABUPATEN BOGOR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengujian kualitas suatu produk tidak
hanya berdasarkan pada pengujian skala laboratorium. Keefektifannya tidak
teruji sebelum masuk ke lapangan yang sebenarnya. Idealnya suatu produk harus
melewati empat pengujian yaitu uji in vitro, uji in vivo, uji ad planta
(kondisi terkendali) dan uji lapang. Kegunaan uji lapangan diantaranya :
kondisinya alamiah, skala cukup luas, multilokasi, bisa dipakai untuk berbagai
tanaman dan varietas.
Lahan percobaan merupakan salah satu upaya dalam
pengujian.
Lahan percobaan ini akan menjadi kontrol
terhadap kualitas produk LEMBAGA yang akan dilepas maupun sudah dilepas ke
konsumen (petani). Adanya pengujian dalam lahan percobaan ini akan menguatkan
data suatu teknologi pertanian yang akan dipakai dijadikan rujukan petani dalam
pengembangan pertanian ramah lingkungan. Untuk itu diperlukan adanya tempat
pengujian skala semi lapang untuk menguji keefektifan produk-produk LEMBAGA,
sehingga data yang dihasilkan lebih akurat.
B. Tujuan
1. Pembuatan lahan percobaan pusat (net
house)
2. Pembuatan lahan percobaan lapangan
3. Media Publikasi / Workshop produk litbang
4. Pengujian produk – produk lembaga dalam
skala lapangan
5. Memperoleh data dan membuat publikasi
ilmiah
C. Sasaran
1. Tersosialisasikannya hasil produk litbang
lembaga
2. Tersedianya salah satu perangkat
pelaksanaan penelitian yang teruji bagi pelajar, mahasiswa, peneliti dll
3. Dihasilkannya data efektifitas produk –
produk lembaga di lapangan
4. Dihasilkannya publikasi ilmiah dan
transformasi kepadi petani
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan pembangunan net
house direncanakan dilaksanakan pada bulan Rabiul Awal sampai Jumadil Awal 1430
H, yang akan dibangun pada lokasi lahan percobaan di Yayasan Khalifah Cijeruk
Bogor (diproyeksikan untuk membuat net house).
Waktu Pelaksanaan (Jadwal Palang) :
|
Program
|
Jenis kegiatan
|
Target Waktu
|
Pj
|
||||||
|
Bogor (Pusat)
|
|
Raw
|
Rak
|
Jaw
|
|
||||
|
Pembuatan net house
|
1. Tahap
Persiapan
·
Persiapan proposal
·
Diskusi perencanaan
|
|
|
|
Ujang
|
||||
|
|
|
|
|
||||||
|
2. Tahap
Pembuatan
·
Pencarian lahan
·
Pembuatan nethouse
|
|
|
|
Zenal
|
|||||
|
|
|
|
|
||||||
|
3. Tahap
Pemanfaatan
|
|
|
|
Ujang Zenal
|
|||||
B. Bahan dan
Alat
Bahan yang digunakan dalam
kegiatan ini adalah kayu, batako, pasir, semen, batu belah, bambu tali, plastik
UV, kawat seng, karet ban, screen/kassa, paku dan lain-lain.
Alat yang digunakan adalah
gergaji, palu dan lain-lain.
C. Contoh Bangunan Net House
Desain Bangunan :
D. PEMANFAATAN NET HOUSE
Net house yang telah jadi akan
dimanfaatkan untuk pengujian skala semi lapang dari hasil-hasil penelitian di
laboratorium. Adapun yang akan dilakukan pengujian skala semi lapang yaitu :
A. Program Penelitian dan Pengembangan
Produk Terbaru (P3T) :
1.
Pengujian agens antagonis Trichoderma
untuk mengendalikan layu Fusarium pada tanaman bawang merah, tomat dan cabai.
2.
Pengujian NPS untuk mengendalikan
hama penggerek batang padi pada tanaman padi.
3.
Pengujian GoOFER/OFER granul pada
tanaman tomat, cabai, caisim dan selada.
B. Program Peningkatan Kualitas Produk
(PKP)
1.
Pengujian kualitas virus sesudah
dimurnikan dan sebelum dimurnikan, dan peningkatan kinerja virus sesudah
ditambahkan asam borat dan UV protektan dan sebelum ditambahkan. Pengujian ini
akan dilakukan pada tanaman bawang merah
dan bawang daun.
2.
Pengujian pestisida nabati (PASTI) untuk
mengendalikan ulat Spodoptera litura
pada tanaman caisim.
C. Program Pelatihan dan Pendidikan
Pertanian Sehat (P4S)
1.
Pelatihan pertanian sehat pada usia dini
dapat dilakukan secara semi lapang di net house.
2.
Publikasi skala kecil, dengan
menggunakan lahan semilapang dapat menghasilkan data-data yang ilmiah dan
akurat.
3.
Membantu mahasiswa yang melakukan
penelitian maupun magang di lembaga dalam melakukan pengujian skala semi lapang.
E.
Critical Path Method
|
AKTIVITAS
|
URAIAN
|
AKTIVITAS YG MENDAHULUI
|
LAMA (HARI)
|
|
A
|
Persiapan
|
-
|
4
|
|
B
|
Pembuatan proposal
|
-
|
8
|
|
C
|
Survey lokasi
|
A,B
|
2
|
|
D
|
Pembelian alat dan bahan
|
B,C
|
7
|
|
E
|
Pembuatan Net House
|
D
|
1 bulan
|
|
F
|
Net House sudah siap pakai
|
E
|
-
|
RENCANA
ANGGARAN
Rincian Biaya :
|
No.
|
Jenis Barang
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga satuan
|
Estimasi harga
|
|
A
|
Biaya Konstruksi kayu meranti
|
||||
|
1.
|
Tiang utama
|
40
|
batang
|
20.000
|
800.000
|
|
2.
|
Kuda-kuda, panglari listplang
|
40
|
batang
|
20.000
|
800.000
|
|
3.
|
Reng atap
|
65
|
batang
|
10.000
|
650.000
|
|
4.
|
Pondasi
|
|
|
|
|
|
a.
|
Batako ukuran standar p25115 tebal 10 cm tebal 10 cm
|
250
|
buah
|
1.500
|
375.000
|
|
b.
|
Pasir
|
1
|
engkel
|
185.000
|
185.000
|
|
c.
|
Semen
|
5
|
sak
|
65.000
|
325.000
|
|
d.
|
Batu belah
|
1
|
engkel
|
185.000
|
185.000
|
|
5.
|
List Atap dan list kassa
|
|
|
|
|
|
a.
|
Bambu tali atau dapat
diganti kayu rang 4 x 3
|
5
|
buah
|
10.000
|
50.000
|
|
6.
|
Bagian atap
|
|
|
|
|
|
a.
|
Plastik UV 12% new
generation UV
|
90
|
kg
|
37.500
|
3.375.000
|
|
b.
|
Kawat seng 18
|
6
|
kg
|
15.000
|
90.000
|
|
c.
|
Karet ban (yang telah
dipotong)
|
2
|
meter
|
10.000
|
20.000
|
|
7.
|
Screen/kassa
|
|
|
|
|
|
a.
|
Keliling net house ukuran
mess 1 mm
|
150
|
meter
|
5.500
|
825.000
|
|
b.
|
Langit-langit atas
|
12
|
meter
|
5.500
|
66.000
|
|
8.
|
Paku
|
8
|
kg
|
10.000
|
80.000
|
|
9.
|
Lain-lain/Tolls set
|
1
|
set
|
650.000
|
650.000
|
|
B
|
Biaya tenaga kerja
|
||||
|
a.
|
Kepala tukang kayu
|
10
|
HOK
|
50.000
|
500.000
|
|
b.
|
Kepala tukang batu
|
10
|
HOK
|
50.000
|
500.000
|
|
c.
|
Kenek tukang kayu
|
25
|
HOK
|
25.000
|
625.000
|
|
d.
|
Kenek tukang batu
|
25
|
HOK
|
25.000
|
625.000
|
|
Total
|
Rp. 10. 726.000
|
||||
PENUTUP
Dengan adanya Program Pengembangan Lahan Percobaan
diharapkan dapat menghasilkan produk yang teruji dan efektif diaplikasikan di
lapangan, terbentuk lahan percobaan sendiri bagi mahasiswa yang melakukan
penelitian dan menjadi media publikasi efektifitas produk – produk yang berguna
bagi masyarakat umum dan petani.
Maka
mudah-mudahan dengan program ini dapat memberikan konstribusi lebih bagi lembaga
dan petani dalam pengembangan pertanian sehat menuju kemandirian bangsa.
