KODE Dfp 1 Proposal Ternak Kelinci | Proposal-Materi-hanyausaha

Proposal Ternak Kelinci

KODE 200x200
KODE 336x320 atau in artikel
 
BINA QOLBU RABBIT FARM
“BEQI RABBIT”
 LATAR BELAKANG           
  Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu beternak kelinci.
Mengapa memilih Kelinci karena akhir-akhir ini kebutuhan akan daging kelinci semakin hari semakin besar karena semakin menjamurnya lahan usaha yang memanfaatkan daging kelinci sebagai bahan utamanya diantaranya warung sate kelinci,warung tengkleng kelinci maupun restoran mewah yang menawarkan menu utama daging kelinci. Karena kelinci memiliki kualitas daging yang bagus yaitu rendah lemak dan kolesterol.
Selain itu bertenak kelinci tidak membutuhkan modal yang cukup besar serta lahan beternak yang cukup luas. Pakan kelinci pun dapat dengan mudah memanfaatkan limbah hasil pertanian seperti bekatul,ampas tahu,serta beraneka ragam dedaunan hasil limbah pertanian seperti daun sayuran kubis,singkong,ubi jalar dan lainya.
Selain itu juga dalam beternak kelinci Pemeliharaan dan perawatannya mudah , penghasil daging berkualitas dengan kadar lemak rendah, serta kelinci merupakan ternak yang prolific, yaitu ternak yang mampu beranak banyak per kelahiran.
Untuk memanfaatkan peluang ini maka kami akan mendirikan sebuah usaha beternak kelinci dengan pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan pakan yang kami beri nama
.“ BEQI RABBIT”
PERUMUSAN MASALAH
Dalam program yang kami usulkan terdapat beberapa masalah yang perlu dirumuskan, antara lain sebagai berikut:
1.   Bagaimana cara beternak kelinci pedaging jenis New Zeland ?
2.   Bagaimana cara memanfaatkan limbah pertanian untuk makanan tambahan kelinci?
3.   Bagaimana cara memasarkan hasil produk ternak kelinci ?
TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari usaha pemeliharaan kelinci ini adalah:
1.   Dapat menciptakan lapangan usaha sendiri dan mengurangi penganguran
2.   Dapat memberikan bekal ilmu dan pratek usaha bagi pemuda desa
3.   Dapat melakukan usaha pemeliharaan kelinci jenis New Zeland dengan baik dan memberikan manfaat yang besar.
4.   Dapat memasarkan Daging kelinci dengan baik.
5.   Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya
KELUARAN YANG DIHARAPKAN
Program kewirausahaan santri ini memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
1.   Dapat memenuhi kebutuhan daging kelinci yang semakin hari semakin meningkat.
2.   Dapat memanfaatkan hasil limbah pertanian untuk pakan ternak kelinci.
3.   Membantu masyarakat menghasilkan suatu produk ternak alternative.
4.   Meningkatkan kreativitas santri dalam menemukan hasil karya yang dapat dimanfaatkan sebagai peningkat nilai ekonomi.
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Usaha yang akan kami dirikan adalah usaha pertenakan kelinci pedaging jenis New Zeland. Mengapa memlilih kelinci karena kebutuhan daging kelinci semakin hari semakin meningkat seiring dengan perkembangan usaha olahan daging kelinici seperti sate kelinci, rica-rica kelinci dan tengkleng kelinci.
Jenis kelinci yang digunakan dalam usaha ini adalah kelinci jenis New Zeland. Alasanya adalah kelinci jenis ini memiliki kualitas daging kelinci yang bagus dan perlkembanganya lebih cepat serta mampu menghasilkan daging tiga kali lipat dari kelinci local. Jenis kelinci ini memiliki ketahanan terhadap penyakit yang baik serta mudah beradaptasi sehingga memudahkan dalam pemeliharaan dan pengembangbiakanya.
Proses usaha yang kami lakukan adalah menernakan kelinci. Dimana prosesnya antara lain:
1.   Pembibitan meliputi Pemilihan bibit dan calon induk, Perawatan Bibit dan calon   induk, Sistem Pemuliabiakan, Reproduksi dan Perkawinan dan proses kelahiran.
2.   Pemeliharaan meliputi Sanitasi dan Tindakan Preventif, Pengontrolan Penyakit Perawatan Ternak ,Pemberian Pakan dan Pemeliharaan Kandang
3.   Pemanenan dan Pemasaran
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Pada awal pelaksanaan kegiatan ini kita akan mengambangkan kelinci dengan tahap awal sejumlah 12 ekor kelinci dimana terdiri dari 10 ekor induk dan 2 ekor pejantan. Dalam pelaksanaan kegiatan usaha ini dilakukan langkah atau tahapan sebagai Berikut:
1.      Penyiapan Sarana dan Perlengkapan
Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21° C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran 90×75x65 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50×30x45 cm. Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
a.      Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.
b.      Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran
c.       Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid). Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan
2.      Pembibitan
a.    Pemilihan bibit dan calon induk
Pada pemilihan bibit dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik
. Secara spesifik harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak
b.   Perawatan bibit dan calon induk
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
c.    Sistem Pemuliabiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
1. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan
   menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
2. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
3. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.
d.   Reproduksi dan Perkawinan
Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, diusahakan perkawinan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
e.    Proses Kelahiran
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
3.      Pemeliharaan
a.    Sanitasi dan Tindakan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.
b.   Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.
c.    Perawatan Ternak
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya.
d.  Pemberian Pakan
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
e.  Pemeliharaan Kandang
Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.
4.   Pemanenan dan Pemasaran
    Setelah kelinci yang dibesarkan dari anakan berumur sekitar 3 sampai 5 bulan maka kelinci siap untuk dipanen. Mengapa memilih setelah umur 4-5 bulan karena orientasi usaha ini adalah untuk kelinci pedaging jadi pada umur-umur tersebut kualitas daging kelinci paling bagus karena tidak terlalu mengandung lemak dan juga tidak alot sebab biasanya kelinci yang terlau tua memiliki daging alot.
Pemasaran yang mudah karena dapat mensuplay rumah makan dan penjualan kelinci hidup di Taman Matahari serta jika memungkinkan dapat membuka warung sate kelinci atau panggang kelinci di Tempat keramaian yang ada di sekitar Kota Sukabumi.
5.        Tempat Produksi
Kegiatan ini dilakukan di kampung Cisayar, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi yang mempunyai lahan masih relatif luas sebagai tempat peternakan kelinci. Letak geografis yang cocok untuk peternakan kelinci, mudah untuk mendapatkan sampah organic dari rumah makan dan pasar terdekat serta dari limbah pertanian.


TARGET USAHA
1.        Target produk
Target produk yang kami harapkan dari usaha ini adalah memenuhi kebutuhan daging kelinci yang semakin hari semakin marak karena berkembangnya usaha olahan daging kelinci. Dimana pada tahap awal yaitu pada tahun pertama kita mencanangkan dapat memproduksi sebanyak dari 10 ekor betina didapatkan rata rata 5 ekor anak sehingga pada semester awal kami mampu memproduksi kelinci sebanyak 5x10x2= 100 ekor anakan kelinci dimana tiap kelinci memiliki berat rata-rata sebesar 2 Kg sehingga kami mampu memproduksi kelinci sebanyak 200 Kg kelinci tiap enam bulan.
2.        Target konsumen
Pada usaha ini kami menargetkan dapat menyupai kebutuhan daging kelinci kepada warung usaha olahan daging kelinci sebanyak 5 buah warung olahan kelinci yang berada di sekitar tempat usaha yaitu di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, selain itu kami menargetkan mampu memenuhai kebutuhan konsumen rumah tangga dengan cara menjual kelinci ke pedagang daging yang ada di pasar tradisional.


JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Kegiatan
Bulan I
Bulan II
Bulan III
Bulan IV
Bulan V
Bulan
VI
Perencanaan alat dan bahan
X










Persiapan alat dan bahan
X










Pembuatan produk


X
X
X
X
X
Pemasaran








X
X
Monitoring
X
X
X
X
X
X
Pembuatan Laporan










X



NAMA DAN BIODATA PELAKSANA
KETUA PELAKSANA             : Hendrayana, SPt
ANGGOTA PELAKSANA       : Pemuda dan santri kampung Cisayar


NAMA DAN BODATA DOSEN PEMBIMBING
Nama           : Hendrayana, S.Pt
Pekerjaan     : Fasilitator peternakan


RINCIAN BIAYA DAN KEUNTUNGAN
Untuk tahun pertama kita mencoba untuk mengenalkna ilmu dan teknik budidaya kelinci kepada santri, kadang juga sebagai laboratorium lapang untuk pendidikan agropreneur. Untuk itu cukup 12 indukan sebagai pilot project bagi santri.

Perkiraan analisis budidaya kelinci didasarkan pada jumlah ternak per 12 ekor induk:
    1. Biaya Variabel
      1. Bibit induk 10 ekor @ Rp. 180.000, = Rp. 1.800.000,- (Pejantan 2 ekor @ Rp. 180.000,- = Rp. 360.000,-
Masa optimal produksi kelinci 3 tahun sehingga afkir
      1. Kandang dan perlengkapan Rp. 1.000.000,- ( 12 plong kandang baterey bahan dari bambu dan kawat strimin)
    1. Biaya Produksi
      1. Pakan berupa dedak, ampas tahu, rumput, dll Rp 1.000.000/tahun
      2. ObatRp.500.000,-/th
        Jumlah biaya produksi Rp.
        1.500.000
    2. Pendapatan
      Kelahiran hidup/induk/tahun = 5
      anakan x 10 indukan x 5 kali = 250 ekor
      Penjualan:
      1. Anakan : 200 ekor x 15.000,- = Rp. 3.750.000,- (hitungan berdasarkan jumlah anak terkecil, kalo lebih dari lima bisa lebih besar pendapatannya)
      2. Kelinci potong 250 ekor x Rp  50.000,- = Rp. 12.500.000,-  (harga ini diperoleh setelah anakan sampai umur 5 bulan, harga vluktuatif)
Catatan :
·         Proyeksi diatas adalah disaat semua sesaui dengan harapan awal
·         Tidak menutup kemungkinan proyeksi diatas meleset karena berbagai macam kejadian.



PENUTUP
Demikian upaya kami dalam memberikan program yang terbaik bagi pemberdayaan santri, sebagai bekal kewirausahaan di masa depan. Semoga upaya kami mendapatkan respon yang positif dan mendapatkan dukungan secara materi dan non materi dari Bapak dan Ibu sekalian. Kami mengucapkan terimakasih atas respon yang dibeikan. Semoga ALLAH memberikan jalan yang terbaik untuk kita sehingga dapat berperan maksimal dalam mendidik santri dan menjadikan mereka seorang social entrepreneur.
Kode 300 x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
Kode DFP2
Kode DFP2